
SIDRAP, SUARA AJATAPPARENG – Komitmen Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dalam mendukung program nasional swasembada pangan terus diperkuat. Salah satunya melalui peluncuran program intensifikasi pertanian IP 300, yakni pola tanam tiga kali setahun di lahan sawah.
Bupati Sidrap, H. Syahruddin Alrif, S.Sos, M.Si, memimpin langsung kegiatan tanam perdana IP 300 di Kelurahan Sidenreng, Kecamatan Watang Sidenreng, Selasa, 3 Juni 2025. Turut hadir dalam kegiatan ini Dandim 1420 Sidrap, Sekda Kabupaten Sidrap, serta perwakilan dari PT Pupuk Indonesia.
“Kita mulai penanaman hari ini, dan panen direncanakan pada Agustus dan September 2025. Setelah itu, kita akan tanam lagi sehingga bisa panen ketiga pada bulan Desember,” ujar Syahruddin yang akrab disapa SAR.
Program ini menggunakan varietas padi genjah dengan umur pendek, sekitar 80 hari, sehingga memungkinkan panen tiga kali setahun. Hasil produksi tahun ini pun cukup menggembirakan, dengan rata-rata 7 ton gabah per hektare. Harga jual gabah di pasaran saat ini berada di kisaran Rp6.800 per kilogram.
Lebih jauh, SAR menyampaikan bahwa Sidrap saat ini telah membentuk tiga Brigade Pangan khusus untuk wilayah Watang Sidenreng, dengan total bantuan mencapai hampir Rp9 miliar. Selain itu, Pemkab Sidrap juga menggulirkan program Optimalisasi Lahan (Oplah) dan Listrik Masuk Sawah. Dua program ini diharapkan mampu membuka dan menghidupkan kembali lahan-lahan non-irigasi melalui penyediaan pompa air.
“Kita ingin Sidrap benar-benar menjadi lumbung pangan yang bisa menopang ketahanan pangan nasional,” tegas SAR.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari sektor hulu. PT Pupuk Indonesia, melalui salah satu distributornya, PT Pupuk Kaltim, menyatakan siap mendukung penuh melalui distribusi pupuk organik bersubsidi.
“Pupuk organik ini dapat mengembalikan kesuburan tanah dan kami siap membantu menyukseskan program ‘Pupuk Lancar’ dari Bupati,” ungkap Mustakim Kadir, distributor PT Pupuk Kaltim yang akrab disapa Aseng.
Dengan sinergi antara pemerintah, petani, dan sektor swasta, Sidrap meneguhkan posisinya sebagai pionir pertanian modern dan berkelanjutan di Sulawesi Selatan. (*Ama)