
PAREPARE, SUARA AJATAPPARENG – Pengelola instalasi pengolahan air limbah (IPAL) memberikan klarifikasi terkait insiden kebocoran pipa limbah yang terjadi baru-baru ini. Yusuf, selaku pengelola, menyebut kebocoran disebabkan oleh aktivitas konstruksi pihak ketiga di area belakang fasilitas.
“Awalnya kami tidak tahu ada kebocoran. Ternyata, truk proyek yang mengangkut material secara tidak sengaja menginjak pipa hingga pecah. Ironisnya, mereka menutup pipa yang rusak dengan material tanpa melapor,” jelas Yusuf.
Ia baru menyadari adanya kejanggalan dua hari kemudian ketika air di area tersebut tak kunjung surut. Setelah mendapat laporan dari direktur, Yusuf langsung mengecek lokasi dan meminta penanganan segera.
“Sore harinya langsung diperbaiki, dan semalam selesai. Paginya kebocoran sudah tertangani, meski masih ada sisa lumpur akibat lalu-lalang truk,” tambahnya.
Kepala Bidang Penunjang, Aspiati S., menambahkan bahwa pihak pengelola telah melakukan observasi selama dua hari untuk memastikan tak ada sisa kebocoran.
“Kami periksa aliran pipa ke outfall utama dan hasilnya normal. Artinya, kebocoran sudah ditangani sepanjang instalasi IPAL. Seandainya pihak ketiga segera melapor, penanganan bisa lebih cepat, bahkan dalam 24 jam,” ujarnya.
Aspiati menegaskan bahwa insiden ini tidak berdampak pada lingkungan. Hasil pengujian air limbah masih dalam batas aman sesuai baku mutu yang ditetapkan.
“Setiap bulan kami melakukan pemeriksaan terhadap tujuh parameter air limbah. Semua hasilnya memenuhi standar lingkungan dan aman untuk dibuang,” jelasnya.
Selain itu, pengelola juga secara rutin memantau kualitas udara dan air demi memastikan operasional IPAL tetap sesuai regulasi lingkungan yang berlaku.(*AD).
















