SIDRAP, SUARA AJATAPPARENG —
Tak banyak kepala daerah yang mampu menghadirkan perubahan nyata hanya dalam hitungan bulan, namun Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap), H. Syaharuddin Alrif, membuktikan bahwa kepemimpinan yang serius dan berorientasi pada pelayanan publik dapat mengubah wajah daerah secara signifikan.
Kabupaten Sidrap kini bukan hanya dikenal sebagai lumbung pangan yang menuju swasembada, tetapi juga sebagai daerah yang menata masa depan dengan rapi—dimulai dari ibukotanya sendiri, Kota Pangkajene. Di tangan dingin Bupati Syaharuddin, kota ini perlahan namun pasti menjelma menjadi kota yang bersih, asri, dan penuh harapan.
Taman-taman kota yang dahulu terkesan angker dan terbengkalai, kini mulai hidup kembali. Wajah Taman Usman Isa, misalnya, kini ceria dan bersahabat, menjadi ruang publik yang nyaman bagi masyarakat, terutama anak-anak dan generasi muda yang aktif dalam kegiatan positif.
Sitti Patimang Taha, S.Pd., guru sekaligus pembina Grup Pencak Silat Baringin Sakti di SMPN 1 Pangsid, tak kuasa menyembunyikan kekagumannya saat diwawancarai oleh Suara Ajatappareng, Kamis malam, 5 Juni 2025.
“Saya sering melatih anak-anak pencak silat di taman ini. Dulu gelap dan terkesan menyeramkan. Baru dua hari lalu kami kerja bakti bersama GTK UPT SMPN 1 Pangsid, dan sekarang wajah taman ini sudah sangat berubah. Ceria dan terasa seperti taman betulan,” ujarnya penuh semangat.
Transformasi ini bukan hasil proyek mewah dengan anggaran besar. Sebaliknya, langkah cerdas Bupati Sidrap melibatkan aparatur sipil negara (ASN) secara aktif, memaksimalkan potensi lokal, serta menanamkan semangat gotong royong kepada seluruh elemen masyarakat.
Tak heran, berbagai lapisan warga memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kepemimpinan beliau yang dinilai efisien, lugas, dan menyentuh langsung kebutuhan rakyat. Pangkajene tidak hanya bersih secara fisik, tetapi juga mulai bersinar secara sosial.
Suara Ajatappareng, sebagai media lokal yang terpercaya, hadir untuk merekam dan menyuarakan perubahan-perubahan seperti ini. Kami tidak sekadar menyampaikan berita, tapi menjadi saksi dan mitra dalam pembangunan daerah. Dengan semangat jurnalistik yang bersih dan berimbang, Suara Ajatappareng terus menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat.
Karena di balik kota yang bersinar, selalu ada pemimpin yang bekerja dalam senyap dan media yang setia menjaga cahaya itu tetap menyala.(*AD).
